im exactly know... what im supose to be.....

Search This Blog

July 20, 2011

Askep kehamilan Ektopik

A.  KONSEP DASAR
1.      Defenisi
Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) adalah suatu keadaan berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubung dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat.
Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba. Sangat jarang terjadi implementasi pada ovarium, rongga perut, kanalis servikalis, uteri, tunduk uterus yang rudimenten dan diventrikel pada uterus. Berdasarkan hasil implantasi pada tuba, terdapat kehamilan pars interstisialis tuba, kehamilan pars ismika tuba, kehamilan pars ampullaris tuba, dan kehamilan infundibulum tuba. Kehamilan intrauterin dapat terjadi bersamaan dengan kehamilan ektopik, disebut Combined Ectopic Pregnancy dan Compound Ektopic Pregnancy bila kehamilan ektopik terjadi lebih dahulu dengan janin sudah mati dan terjadi litopedion.

2.      Etiologi
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak di selidiki, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur dibagian ampula tuba dan dalam perjalanannya ke uterus, telur mengalami hambatan sehingga saat nidasi masih di tuba, atau nidasinya di tuba dipermudah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan ektopik, yaitu :
Ø  Faktor dalam lumen tuba :
-          Endosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba menyempit atau membentuk kantong buntu.
-          Pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk-keluk dan hal ini sering  disertai gangguan fungsi silia endosalping
-          Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna  dapat menjadi sebab lumen menyempit.
Ø  Faktor pada dinding tuba :
-          Endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba.
-          Difertikel tuba kongerital atau ostium assesorius tubae dapat menahan telur ditempat itu.
Ø  Faktor diluar dinding tuba :
-          Perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat perjalanan telur
-          Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba.
Ø  Faktor lain :
-          Migrasi luar ovum
-          Fertilisasi in vitro

3.   Manifestasi klinis
      Beberapa tanda dan gejala yang dapat di temukan pada penyakit ini adalah :
-                                               Amenore
-                                               Gajala hamil muda
-          Nyeri perut bagin bawah. Pada ruptur tuba, nyeri terjadi tiba-tiba dan hebat, mnyebabkan penderita pingsan sampai syok. Pada abortus tuba, nyeri mula-mula pada satu sisi kemudian menjalar ditempat lain.
Bila darah sampai ke diagfarma, bisa menyebabkan nyeri bahu dan bila terjadi hematokel petrouterina, terdapat nyeri detekasi.
-          Perdarahan pervaginaan coklat tua
-          Tanda culen
-          Tanda akut abdomen : detance musculair, muntah, gelisah, pucat, nadi kecil dan halus, tensi menurun  atau tidak  teruur, syok.
-          Pada pemeriksaan ginekologik terdapat nyeri ayun saat menggerakkan porsio dan serviks, donglas crise, cavum donglasi teraba menonjol
-          Adanya shitting dullness
Perlu di ketahui bahwa gejala-gejala penyakit ini sangat bervariasi menurut kapan penderita kita lihat atau periksa, sebelum atau sesudah terjadinya ruptur.

4.   Patofisiologi
      Mukosa pada tube bukan merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan blastokista yang berimplantasi didalamnya. Vaskularisasi kurang baik dan orsidun tidak tumbuh dengan, dengan demikian ada 3 kemungkinan:
1)      Ovum mati dan kemudian diresorbsi, dalam hal ini sering kali adanya kehamilan tidak dietahui, dan perdarahan dari uterus yang timbul setelah meningalnya ovum, dianggap sebagai haid yang datangnya agak terlambat.
2)      Trofoblast dan villus korialisnya menembus lapisan psendokapiuliris dan menyebabkan pembesaran tuba. Darah itu menyebabkan pembesaran tuba (hematosalping) dan dapat pula mengalir terus kerongga peritoneum, berkumpul dikavum donglasia, dan menyebabkan hematokele netroutenia.
Pada peristiwa ini terkenal dengan nama Abortus Tuba, Ovum untuk sebagian atau seluruhnya ikut memasuki lumen tuba dan keluar dari obstrium tuba abdominalis. Abortus tuba biasanya terjadi pada kehamilan pada ampulla, darah yang keluar kemudian masuk kerongga peritoneum, biasanya tidak begitu banyak karena dibatasi oleh  tekanan dari dinding tuba.
3)      Trotoblas dan villus korialis menembus lapisan muskularis dan peritonium pada dinding tuba dan menyebabkan pendarahan langsung kerongga peritonium. Peristiwa ini yang sering terjadi pada kehamilan di istumus, dapat menyebabkan pendarahan banyak karena darah mengalir secara benar dalam rongga peritoneum, dan dapat menyebabkan keadaan yang gawat pada penderita, yaitu bisa terjadi ruptur




Proses nidasi
Gangguan pada tuba
Penyempitan dinding tuba
Disfungsi silia
Difertikal  tuba konyenital
Perjalanan telur terhambat
Kehamilan ektopit

5.   Pemeriksaan penunjang
-          Pemeriksaan laboratorium
·         Darah        : terjadi penurunan kadar HB
·         Urine        : adanya leuositosis
-          USG
-          Larparoskopi

6.   Penanganan
-          Pendeerita yang disangka KET harus dirawat inap dirumah sakit untuk penanggulangannya
-          Bila wanita dalam keadaan syo, perbaiki keadaan umumnya dengan pemberian cairang yang cukup (dextrose 5%, gluosa 5%, garam fisiologis) dan transfusi darah
-          Kemoterapi dengan metrelesat 1mg/kg IV dan faktor sitrovorum 0,1 mg/kg Im berselang-seling selama 8 hari bila kehamilan di pars ampalaris tuba belum pecah, diameter kantong gestasi  < 4 cm, perdarangan dalam rongga perut < 400 ml, dan tanda vital baik
-          Bila diagnosa jelas atau sangat disangka KET, dan keadaan umum baik atau lumayan, segera lakukan laparotomy untuk menghilangkan sumber perdarahan. Dicari, diklem dan dieksisi sebersih mungkin (Salpingektomy) kemudian diikat sebaik-baiknya
-          Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungin supaya penyembuhan agar lebih cepat
-          Berian antobiotika dan perawatan luka operasi.




B.   ASUHAN KEPERAWATAN
1.       Pengkajian
A.     Identitas Pasien
Nama                           :
Umur                           :
Jenis kelamin               :
Alamat                                    :
Status                          :
Pendidikan                  :
Pekerjaan                     :
Suku/Bangsa               :
Agama                         :
Tanggal MRS              :
Tangal pengkajian       :
Diagnosa medis           :

B.      Riwayat kesehatan sekarang
1.       yang menjadi keluhan utama ialah nyeri
2.       riwayat keluhan utama biasanya nyeri disertai dengan perdarahan vagina dalam jumlah yang sedikit, berwarna cokelat tua, pasien akan juga merasa mual/muntah bahkan sampai pingsan.
C.      Riwayat kesehatan dahulu
Ada kemungkinan pasien pernah mengalami suatu penyakit yang diberikan terapi antibiotika, apakah pasien menggunakan alat kontrasepsi, bisa saja sebelumnya pasien sudah pernah mengalami penyakit yang sama.
D.      Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit ini juga merupakan penyakit kongenital, jadi bisa saja ada anggota keluarganya yang juga pernah mengalami penyakit yang sama.
E.       Kebutuhan dasar
Ø  Nutrisi      : - kebutuhan nutrisi berkurang
  - mual/muntah
Ø  Eliminasi   : - BAB           :
  - BAK           : Inkontinensia
Ø  Istirahat dan tidur            : terganggu
Ø  Aktivitas               : pasien tidak mampu melakuan aktivitas sendiri
Ø  Personal hygiene  : dalam melakukan kebersihan diri, pasien dibantu         oleh perawat dan keluarga
F.       Pemeriksaan fisik       :
-          Keadaan umum    : tampak lemah
-          Kesadaran                        : Compos mentis
-          TTV                      : - TD menurun                        R     cepat
  - N   menurun                        SB  meningkat
-          Kepala      : - Rambut       : normal
  - Wajah          : pucat
  - Mata            : konjungtiva anemis
  - mulut           : bibir sianosis
-          Leher        : tidak ada pembesaran kelenjar putih bening
-          Mammae   : terjadi perubahan pada mamae
-          Perut :  -   nyeri tekan abdomen bagian bawah (defance musculair)
-          tanda culen
-       shitting dullness
-          Genetalia : - pervaginem keluar di cidual cast
 - perdarahan berwarna cokelat tua









2.   Analisa Data

No
Data
Etiologi
Masalah
1
-    Nyeri abdomen bagian bawah (defance musculair)
-    Perdarahan vagina
-    Mual/muntah
-    Pusing
-    Ekspresi wajah meringis
-    Pucat
-    Gelisah
-    TD menurun, nadi kecil
Proses nidasi
Gangguan pada tuba
Perjalanan telur terhambat
Kehamilan ektopik
Responsi tuba
nyeri


Nyeri
2
-    Luka post laparotomy
-    Luka kemerahan, bengkak
-    Luka basah
-    Nyeri
-    Pasien lemah
-    Tidak dapat beraktivitas



Kehamilan ektopik terganggu
Laparatomy
Post laparatomy
kelemahan


Gangguan mobilitas fisik
3
-    Luka post laporatomy
-    Luka kemerahan, bengkak
-    Luka basah
-    Nyeri
-    Pasien lemah
Kehamilan ektopik terganggu
Laparatomi
Lusisi operasi
Gangguan integritas kulit


Gangguan integritas kulit
4
-    Wajah tampak sedih
-    Pasien lemah
-    Terdiam
-    Sering tidak mau diajak bicara
-    Lebih suka sendiri dikamar

Kehamilan ektopik terganggu
Laparatomy
Kehilangan kehmilan
berduka


Berduka
5
-    Pasien bertanya tentang penyakitnya
-    Bingung
-    Pasien takut dengan keadaannya
Kurang pengetahuan
Kurangnya informasi
Takut dengan keadaannya
Ansietas

Ansietas

3.   Diagnosa Keperawatan
  • Praoperasi
1.       Nyeri berhubungan dengan berimplentasinya hasil konsepsi diluar endometrium.
§  Postoperasi
2.       Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan yang terjadi setelah operasi
3.       Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya nisisi operasi
4.       Berduka berhubungan dengan kehilangan kehamilan
5.       Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang kehamilan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Praoperasi

No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
1
 Nyeri berhubungan dengan berimplentasinya hasil konsepsi diluar endometrium ditandai dengan:
-        Detance musticulair
-        Perdarahan vagina
-        Mual/muntah
-        Pusing
-        Ekspresi wajah meringis
-        Pucat
-        Gelisah
-        TD menurun, nadi kecil
-        Respirasi cepat
Nyeri berkurang sampai hilang setelah diberikan tindakan keperawatan dengan kriteria:
-    Ekspresi wajah tenang
1. kaji tingkat nyeri, observasi lokasi, lamanya dan intensitasnya

2. jelaskan penyebab nyeri dan anjurkan pasien untuk menghindarinya
3. atur posisi pasien sesuai dengan keinginan dan kenyamanannya
4. alihkan perhatian pasien

5. anjurkan teknik relaksasi
6. kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
1. Untuk mengetahui perubahan pada karakteristik nyeri dan dapat menunjukkan penyetaran penyakit
2. agar pasien tahu penyebab dia merasa nyeri dan menghindarinya
3. posisi yang baik dan nyman dapat mengurangi nyeri
4. agar perasaannya tidak terfokus pada nyeri
5. untuk mengendalikan nyeri
6. untuk mengurangi nyeri



Pasca  operasi
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
2
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidaknyamanan yang terjadi setelah operasi, ditandai dengan:
-       luka post laparatomy
-       luka kemerahan, bengkak
-       luka basah
-       nyeri
-       pasien lemah
-       tidak dapat beraktifvitas
Mobilitas fisik dapat terlaksana dengan optimal setelah diberikan perawatan, dengan kriteria:
-       pasien tampak rileks
-       pasien kuat
-       mulai beraktivitas
1.   ajarkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi untuk pengendalian nyeri


2.   membantu pasien dalam melakukan ADL
3.   memberikan mandi dengan air hangat dan tidak boleh terlalu panas


4.   mengajarkan dan membantu pasien melakukan latihan fisik sedikit demi sedikit secara bertahap, mis: pergerakan jari, pergelangan tangan/kaki
5.   menganjurkan pasien uintuk mengimbangi istirahat dengan latihan fisik
1. pengendalian nyeri adalah komponon yang terpenting dalam mempertahankan mobilitas otot dan persendian yang optimal
2. untuk memberikan rasa puas dan percaya diri pada pasien
3. air hangat dapat memberikan kenyamanan pada pasien saat mandi, tetapi air yang terlalu panas dapat menyebabkan rasa letih
4. untuk mencegah terjadinya kekakuan sendi



5. untuk meningkatkan kekuatan dan fungsi serta mengurangi pelatihan sehubungan dengan tingkat aktivitas
3
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya insisi operasi, ditandai dengan:
-       luka post operasi
-       luka kemerahan, bengkak
-       luka basah
-       nyeri
-       pasien lemah
Integritas kulit utuh setelah diberian perawatan, dengan kriteria:
-       luka kering
-       luka tidak bengak
-       jahitan diangkat
-       luka bersih
1.   menjaga bagian yang di insisi agar tetap bersih dan kering
2.   anjurkan pasien untuk berhati-hati dan perlahan-lahan dalam melakukan gerakan, hindari tekanan pada bagian perut
3.   mengganti balutan, membersihkan luka dan menggunakan obat-obatan untuk luka sesuai dengan instrusi dokter
4.   memberikan diet yang banyak kalori dan protein
1. untuk mencegah terjadinya infeksi
2. gerakan yang tidak hati-hati dapat menarik jahitan dan merusak jaringan didekat jahitan
3. untuk mnjaga kebersihan luka dalam mempercepat proses penyembuhan


4. untuk proses pembentukan jaringan baru
4
Berduka berhubungan dengan kehilangan kehamilan, ditandai dengan :
-       pasien lemah
-       wajah tampak sedih
-       terdiam
-       sering tidak mau diajak bicara
-       lebih suka sendiri dikamar
Duka dapat teratasi setelah diberikan perawatan, dengan kriteria:
-       pasien tampak kuat
-       ada respon ketika diajak bicara
1.   berikan dorongan pada pasien untuk menggambarkan persepsinya tentang keadaannya/perasaannya karena proses kehilangan

2.   berikan dorongan pada pasien untuk mengungkapkan/mengeksprresikan perasaannya, anjurkan untuk tidak dipendam
3.   yakinkan pasien bahwa apa yang dialaminya adalah sesuatu yang normal dan akan berakhir dengan sendirinya
4.   dorong pasien untuk kembali semangat dan melakukan perannya/fungsinya sebagai ibu rumah tangga baik
5.   anjurkan pasien untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
1. untuik mengidentifikasi aspek khusus dari proses berduka yang sedang dialaminya sehingga perawat dapat memberikan instruksi tepat pada sasarannya
2. pengekspresian perasaan dapat menyalurkan perasaan berduka sehingga perasaan duka berurang

3. agar supaya pasien tidak merasa bahwa dia sangat malang dan tidak membiarkan dirinya larut dalam rasa berdua
4. agar pasien bersemangat dan merasa baha dia masih dibutuhkan oleh keluarganya

5. dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, apapun masalah yang dihadapinya dapat teratasi
5
Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang kehamilan ektopik, ditandai dengan:
-       pasien bertanya tentang penyakitnya
-       bingung
-       pasien takut dengan keadaannya
-       pasien tegang
Ansietas dapat diatasi setelah diberikan penjelasan , dengan kriteria:
-       pasien tidak bertanya lagi tentng penyakitnya
-       pasien tenang
1. monitor tingkat ecemasasan pasien, observasi keadaan kesadaran pasien dan kemampuan dalam memecahkan masalah
2. perthankan lingkungan yang aman dan nyaman dan tenang bagi pasien
3. berikan penjelasan pasa pasien tentang penyakitnya dan penyebabnya
4. berikn informasi bahwa setelah perawatan selesai paien sudah berada dalam keadaan yang aman
1. untuk menentukan tindaan yang aan dilakuan



2. lingkungan yang tenang dapat mengurangi kecemasan

3. agar pasien mengerti dan menyadari akan keberadaannya

4. agar pasien mengerti bahwa dia akan sembuh dan akan kembali melakukan fungsinya sepeti sebelum sakit.

No comments:

Post a Comment