im exactly know... what im supose to be.....

Search This Blog

March 16, 2012

ASKEP HYPERTENSI KEHAMILAN


PEMBAHASAN

TINJAUAN TEORITIS

A.    PENGERTIAN
Pre-Eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Mansjoer, dkk, 2000: 197). Pre-Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan (Wiknjosastro, 1999:282). Pre Eklamsia adalah peningkatan tekanan darah dengan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg, kadang kala tanpa disertai dengan tanda-tanda khusus lainnya (Prawirohardjo, 2006 : 209). Pre eklampsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Setiowulan, 2002 : 270).
Pre eklampsi adalah suatu penyakit yang mempunyai gejala-gejala adanya trias yaitu hipertensi, edema dan proteinuria yang biasanya terjadi pada tri mester ketiga kehamilan atau awal masa post partum, keadaan ini dapat terjadi sebelumnya kecuali bila ada hubungannya dengan molahydatidosa. Sedangkan eklampsia adalah jika telah disertai gangguan pada susunan saraf pusat yang menimbulkan kejang dan koma.

B.    ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui, teori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai penyebab pre eklampsi adalah iskemia plasenta atau kurangnya sirkulasi oksigen ke dalam plasenta. Factor predisposisi untuk terjadinya pre eklampsi adalah :
1.      Diabetes mellitus
2.      Gangguan ginjal kronik
3.      Hipertensi
4.      Multi gravid
5.      Polyhydramnion
6.      Molahydatidosa
7.      Hydropsfetalis
8.      Kehamilan remaja (adolescence)
9.      Primi gravid tua
10. Kekurangan gizi atau makanan yang dapat menyebabkan pre eklamsia

Pre eklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal placenta dan invasi dangkal tromboblastik yang mengakibatkan berkurangnya perfusi placenta. Arteri spiralis maternal (arteri uterine)  gagal mengalami vasodilatasi fisiologis, sehingga aliran darah mengalami hambatan. Gangguan aliran darah intervilosa berakibat ischemia dan hipoksia. Tanda dan gejala muncul selama kehamilan trimester kedua.  
Pada pre eklampsi terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit, dimana perubahan pokok pada pre eklampsi yaitu mengalami spasme pembuluh darah perlu adanya kompensasi hipertensi (suatu usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi jaringan tercukupi).
Dengan adanya spasme pembuluh darah menyebabkan perubahan-perubahan ke organ antara lain :
1.      Otak
resistensi pembuluh darah ke otak meningkat akan terjadi edema yang menyebabkan kelainan serebral bisa menimbulkan pusing dan kelainan visus pada mata.
2.      Ginjal
Terjadi spasme arteriole glomerulus yang menyebabkan aliran darah ke ginjal berkutang maka terjadi filtrasi glomerulus negatif, dimana filtrasi natrium lewat glomerulus mengalami penurunan sampai dengan 50 % dari normal yang mengakibatkan retensi garam dan air, sehingga terjadi oliguri dan edema
3.      URI
Dimana aliran darah plasenta menurun yan gmenyebabkan gangguan plasenta maka akan terjadi IUGR, oksigenisasi berkurang sehingga akan terjadi gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, serta kematian janin dalam kandungan.
4.      Rahim
Tonus otot rahim peka rangsang terjadi peningkatan yang akan menyebabkan partus premature
5.      Paru-paru
Dekompensasi cordis yang akan menyebabkan edema paru dsehingga oksigenasi terganggu dan cyanosis akan terjadi gangguan pola nafas. Juga mengalami aspirasi paru/abses paru yang bisa menyebabkan kematian.
6.      Hepar
Penurunan perfusi ke hati dapat mengakibatkan edema hati dan perdarahan subskapular sehingga sering menyebabkan nyeri episgastrium, serta ikterus.


C.    PATOLOGI
Perubahan pokok yang didapat pada pre eklamsia adalah spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial belum diketahui penyebabnya. Telah diketahui bahwa pada pre eklamsi dijumpai kadar aldosteron yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi dari pada kehamilan yang normal. Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi air dan natrium. Pada pre eklamsia permeabilitas pembuluh darah meningkat. Menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Pada hipertensi yang agak lama pertumbuhan janin terganggu, pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan oksigen.
Fungsi ginjal pada pre eklamsi agak menurun bila dilihat dari uric acid. Filtrasi glomerolus dapat turun sampai 50% dari normal, sehingga dapat menyebabkan dieresis turun. Pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguri dan anuri. Pada pre eklamsi tampak adanya edema retina, spasmus setempat atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteri, jarang terlihat adanya perdarahan atau eksudat. Kematian pada wanita pre eklamsi biasa disebabkan edema paru. Ini disebabkan karena adanya dekompensasi kordis, bisa terjadi pula karena aspirasi pneumonia, kadang ditemukan abses.

D.   GAMBARAN KLINIS
Tanda-tanda objektif pre eklamsia adalah sebagai berikut :
1.      Hipertensi
2.      Edema
3.      Proteinuria
4.      Gejala subjektif yang ditemukan antara lain :
5.      Sakit kepala yangkeras karena vasopasmus atau edema otak
6.      Sakit ulu hati karena regangan selaput hati oleh hemoragik atau edema atau perubahan pada lambung.
7. Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh vasopasmus, edema atau ablasio retina.
      
E. KLASIFIKASI PRE EKLAMSIA
1. pre eklamsia ringan.
a. kenaikan tekanan darah sistolik 30 mm Hg atau lebih tekanan diastolic 15 mm Hg
b. pertambahan berat badan lebih dari 1,4 kg dalam seminggu trimester kedua, lebih 0,5 dalam trimester ketiga atau penambahan yang terjadi 2 kg perminggu dalam beberapa waktu.
c. proteinuria 1 mg dalam 24 jam atau lebih dari 1 gr/L
d. edema tergantung pada kedua kelopak mata, wajah, jari-jari, tidak ada pergerakan kaki
e. output berlawanan dengan intake output kurang dari 400 cc/24 jam
f. adanya sakit kepala
g. iritabilitas ringan
h. kreatinin serum normal
i. elevasi SGOT minimal sedangkan efek pada janin perfusi plasental
j. plasenta tua pada premature
2. pre eklamsia berat
a. tekanan darah meningkat menjadi 160/110 mm Hg atau lebih pada 2-6 jam dengan ibu hamil dalam bedrest.
b. Kenaikan berat badan terjadi 2 kg minggu pada beberapa minggu
c. proteinuria 5-10 gr/L dalam24 jam
d. edema -2terjadi secara menyeluruh pada kelopak mata, wajah, jari-jari
e. hiperfleksia -3 atau lebih
f. sakit kepala yang berat
g. pandangan kabur
h. photo pobia
i. spasmus arteri retina
j. output kurang dari 100 cc/24 jam
k. iritabilitas berat
l. trombositopenia ada tanda-tanda peningkatan SGOT
m. perfusi plasental  : fungsi menurun ,denyut jantung janin kecil dan lambat
n. plasenta tua pada premature
o. pada pengeluaran plasenta ternyata tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, plasenta lebih kecil dari ukuran normal.

F. PROGNOSA
Prognosa tergantung dari tingkat penyakit ini, pre eklamsi jarang menyebabkan kematian ini. Dinegara maju kematian karena pre eklamsi kurang kebih 0,5 %. Akan tetapi apabia terjadi eklamsia prognosa menjadi kurang baik, kematian pada eklamsia adalah 5 %

G. PENCEGAHAN
1. pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini pre eklamsia dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan semestinya.
2. penerangan tentang manfaat istirahat dandiet berguna dalam pencegahan diet tinggi protein, rendah lemak, karbohidrat dan penambahan berat badan yang berlebih perlu diperhatikan
3. mengenal secara dini tanda pre eklamsia dan merawatnya.

H. PENATALAKSANAAN
1. tujuan penanganan adalah :
a. mencegah terjadinya pre eklamsia berat dan eklamsia
b. melahirkan janin hidup
c. melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya.
d. mencegah hipertensi menetap
2. dasar pengobatan pada pre eklamsia adalah :
a. istirahat
b. diet
c. sedatif
d. obat-obat anti hipertensi
e. induksi persalinan
3. penatalaksanaan pada pre eklamsia ringan adalah :
a. istirahat ditempat tidur
b. In
c. diet tinggi protein
d. lakukan monitor keadaan janin
e. timbang berat badan
f. pemberian penobarbitol 3x30 mg sehari
4. penatalaksanaan pada pre eklamsia dalam ruang isolasi
a. istirahat mutlak tempatkan dalam ruang isolasi
b. diet tiggi protein dan rendah garam
c. berikan suntikan sulfas magnesium 8 m,  8gr intramuscular, 4 gr bokong kanan  dan 4 gr bokong kiri.
d. infuse dextrose 5 % dan RI
e. obat anti hipertensi
f. diuretika tidak diberikan, kecuali terdapat edema umum, edema paru dan kegagalam jantung kongestif
g. induksi partus tanpa atau dengan amniostomi
h. kala II harus  dipersingkat dengan ekstra vakum atau foreef
i. jangan beri metergin kecuali jika ada perdarahan
j. bila ada indikasi lakukan section caesaria
5. penanganan pada eklamsia adalah :
a. lindungi pasien dari injuri
b. hentikan kejang dengan obat-obatan, misalnya magnesium sulfate, valium dan amobarbitol sodium.
c. memperbaiki diuresis dengan memberikan infus glucose 5 % sampai 10 %
d. mengusahakan supaya oksigen cukup dengan mempertahankan jalan napas

Asuhan keperawatan
Ø Pengkajian
a.      Hal-hal perlu dikaji pada ibu hamil dengan pre eklamsi adalah
·        Riwayat kesehatan
·        Apakah primi gravid
·        Lebih banyak terjadi pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
·        Adakah penyakit hipertensi dalam keluarga
·        Berat badan, kegemukan atau kurang gizi
·        Adakah riwayat penyakit gagal ginjal kronik
·        Adakah kelurga yang menderita hipertensi dalam kehamilan
·        Adakah sakit kepala atau vertigo
·        Adakah gangguan penglihatan seperti penglihatan kabur
·        Adakah sakit pada ulu hati, mual dan muntah

b.     Riwayat obstetric
·        Pernahkah melahirkan kembar
·        Riwayat yang lalu dari penyebab hipertensi pada kehamilan
·        Hydramnion
·        Molahydatidosa

c.      Pemeriksaan fisik
·        Tekanan darah, nadi dan pernapasan
·        Tekanan darah 140/90 mm Hg atau selisih tekanan sistolik 30 mm Hg dan tekanan diastolic 15 mm Hg
·        Terdapat edema
·        Adanya edema minimal ditemukan pada sekitar tibia
·        Edema pada extremitas bawah
·        Edema pada tangan, muka, dinding abdomen dan daerah saecrum
·        Adanya peningkatan berat badan yang tiba-tiba
·        Kulit lembab warna kepucatan
·        Irama nadi tidak teratur
·        Eliminasi buang air kecil adanya proteinuria, penurunan output ginjal, adanya oliguria yaitu pengeluaran urine kurang dari 30 ml/hari
·        Apakah penglihatan kabur, sakit kepala, nyeri ulu hati
·        Berikan hipereflesia

d.     Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang antara lain : pada pre eklamsia ringan adalah urin lengkap, sedangkan pada pre eklamsia berat atau eklamsia adalah hemoglobin. Hematokrit, urin lengkap, asam urat darah , trombosit, fungsi hat dan fungsi ginjal.
Data yang diperoleh dari pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :
·        Proteinuria
1 +    :         30 mg/dl
2 +    :         100 mg/dl
3 +    :         300 mg/dl
4 +    :         2000 mg/dl
·        Serum protein total dan albumin menurun
·        Hematokrit meningkat
·        Asam urat meningkat
·        Blood urea nitrogen (BUN) meningkat
·        Creatinin meningkat
·        Serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan lactic dehidrogenase meningkat
·        Bilirubin meningkat
·        Waktu pembekuan darah menurun

Ø Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan anallisa data yang diperoleh melalui pengkajian.
Beberapa diagnose keperawatan yang dapat terjadi pada pasien pr eklamsia atau eklamsi antara lain :
a.      Potensial bahaya fisik bagi ibu sehubungan dengan disfungsi organ akibat vasospasmus dan peningkatan tekanan darah
b.     Potensial bahaya bagi janin sehubungan dengan merunnya perfusi plasental
c.      Kurangnya pengetahuan tentang pre eklamsia dan resikonya bagi ibu
d.     Kurangnya pengetahuan tentang dat yang ditentukan
e.      Volume cairan lebih dari normal. Edema sehubungan dengan retensi garam dan air
f.       Perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh sehubungan dengan factor kontribusi yang berkurang akibat diet rendah protein dan kalori
g.      Menurunnya perfusi jaringan tubuh sehubungan dengan adanya vasospasme menyeluruh
h.     Cemas terhadap kelangsungan janin yang dikandung sehubungan dengan efek dan dampak dari penyakitnya
i.        Intoleransi terhadap aktivitas sehubungan dengan dampak dari penyakitnya

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
RENCANA TINDAKAN
1.       
Potensial bahaya fisik bagi ibu sehubungan dengna disfungsi organ akibat peningakatan tekanan darah
Mengenal tanda-tanda awal penyebab peningkatan tekanan darah
-  Monitor tekanan darah
- menjamin agar posisi pasien tetap untuk beberapa saat pada waktu tekanan darah diukur
- lakukan pemeriksaan terhadap respon yang beresiko pada primi gravida pada kehamilan 28 sampai 32 pekan
- monitor adanya proteinuria
- monitor adanya edema patologik, khususnya pada tangan dan muka yang ditemukan pada pemeriksaan fisik

2.       
Potensial bahaya fisik bagi janin sehubungan dengan merunnya perfusi plasental
Mengenal perubahan kondisi pasien
-  kaji tundus uteri yang berhubungan dengan haid terakhir ibu dan data tafsiran persalinan. Kaji aktivitas janin
- bantu dengan pemeriksaan ultrasonografi
- lakukan pemeriksaan serial pada plasma ibu atau urina esteriol dan human plasental lactogen

3.       
Kurangnya pengetahuan ibu sehubungan dengan pre eklamsia dan resikonya bagi ibu
Ibu mengerti tentang proses penyakitnya dan cara pencegahannya
-  kaji pengetahuan ibu tentang proses penyakitnya
- beri informasi yang dibutuhkan meliputi : patofisiologi, pengertian, akibatnya bagi ibu dan janin serta rasionalnya dari tindakan.
- beri informasi tentang tanda dan gejala dari pre eklamsia
- beri informasi tentang status kesehatan ibu, hasil pemeriksaan dan kondisi janin.
- ajarkan pada pasien tentang cara memonitor perkembangan
4.       
Kurangnya pengetahuan tentang diit yang telah ditentukan
Pasien menerima dan belajar mengikuti diit yang sebenarnya
- beri penjelasan tentang diit yang dijalaninya
- beri konseling tentang nutrisi 
5.
Volume cairan lebih dari normal : edema sehubungan dengan retensi garam dan air
Pasien akan mendiskusikan adanya edema dan mau melaksanakan rencana pengobatan secara rutin
-  timbang berat badan setiap hari dan kaji adanya edema
- anjurkan pasien untuk istirahat
- ukur tekanan darah tiap 1-4 hari dengan posisi lengan sama
- pertahankan pemberian garam yang normal (4-6 g/24 jam)
6.
Perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh sehubungan dengan faktor konstribusi yang berkurang akibat diit rendah protein dan kalori
Pasien mengerti tentang diitnya dan pertambahan berat badan
-  kaji tentang status nutrisi, keadaan rambut, kuku serta berat badan dan tinggi fundus uteri pada kehamilan
- beri penjelasan tentang pertambahan berat badan yang normal pada kehamilan
- beri informasi secara lisan maupun tulisan tentang fungsi protein dan hubungannya dengan pre eklamsia
- beri informasi tentang efek dari istirahat
7.
Menurunnya perfusi jaringan tubuh sehubungan dengan adanya vasospasmus menyeluruh
Oksigenisasi kejaringan adekuat dan dapat dipertahankan
-  anjurkan pasien untuk melakukan posisi miring kekiri saat istirahat
- lakukan pengawasan pada janin pasa saat dilakukan tes
- monitor tanda-tanda vital pasien
- monitor tentang intake dan output pasien
- beri pengobatan untuk menurunkan tekanan darah
- monitor status neurologik pasien
- monitor pemberian cairan intravena untuk mencegah aliran cairan yang cepat
8.
Cemas terhadap kelangsungan janin yang dikandung sehubungan dengan efek dan dampak dari penyakitnya
Kecemasan pada pasien dan keluarga dapat berkurang
-  kaji tentang emosi, ketakutan dan kecemasan pasien
- beri support mental dan sertakan keluarga
9.
Intoleransi terhadap aktivitas sehubungan dengan dampak dari penyakitnya

-  beri informasi tentang pentingnya istirahat
- anjurkan pada pasien untuk istirahat
- kaji keluarga sebagai support sistem

EVALUASI

·        Ibu mampu menjelaskan tentang preeclampsia-eklampsia, implikasi terhadap kehamilannya, penatalaksanaan pengobatan, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
·        Ibu tidak mengalami konvulsi eklamptik.
·        Ibu dan pemberi asuhan dapat melacak lebih awal bila ada peningkatan keparahan penyakit, atau komplikasi dini yang mungkin terjadi, sehingga tindakan pengobatan yang tepat dapat dilakukan.
·        Ibu melahirkan bayi yang sehat.
·        Kesejahteraan ibu dan bayi



PENUTUP


Ø KESIMPULAN & SARAN

Pre eklampsia dimulai pada kehamilan minggu ke-20, sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, pre eklampsia bisa menyebabkan berat badan lahir rendah, keguguran, dan lahir prematur. Berdasarkan penelitian, pre eclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada kasus keguguran atau kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering pusing, penglihatan yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein pada urin) pada pemerikaan laboratorium

Sejauh ini tidak ada penanganan khusus untuk pre eklampsia, satu-satunya jalan adalah menjaga kehamilan tetap sehat sehingga janin bisa lahir dengan selamat. Maka itu, dianjurkan untuk calon ibu merencanakan kehamilannya. Selalu periksa tekanan darah, sehingga selalu tetap normal dan tetap terkontrol, jauhi narkoba, alkohol, dan rokok. Jika terpaksa harus mengkonsumsi obat, selalu konsultasikan dengan dokter kandungan.


Ø DAFTAR PUSTAKA

4.       kelompok kerja keperawatan (perawat Obstetri dan Ginekologi). Standar asuhan keperawatan obstetri dan ginekologi : Bitung
7.       Patricia W.Ladewig,Marcial.London,SallyB.Olds,edisi 5,cetakan I 2006 buku saku Asuhan Ibu & Bayi Baru Lahir EGC Medical Publisher
8.       NANDA,Nursing Diauperbidanhapsgnosis and Classification,Philadelphia:lippincot
9.       Bagian Obstetri & Ginekologi FK.Unpad,1993.Obstetri Fisiologi.Elemen Bandung
Carpenito,Lynda Juall, 2001.buku saku diagnose keperawatan.edisi 8.EGC.Jakarta 

No comments:

Post a Comment