im exactly know... what im supose to be.....

Search This Blog

September 30, 2010

MATA DAN INDRA PENGLIHATAN

Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor.yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.

v              Struktur aksesori mata
·         Orbita adalah lekukan tulang yang berisi bola mata
a)    Hanya seperlima rongga orbita yang terisi bola mata; sisa rongga berisi jaringan ikat dan adiposa,serta otot mata ekstrinsik yang berasal dari orbita dan menginsersi bola mata.
b)    Ada dua lubang pada orbit ; foramen optik berfungsi untuk lintasan saraf optik  dan arteri optalmik ,dan fisura orbital superior berfungsi untuk lintasan saraf dan arteri yang berkaitan dengan otot mata
·         Tiga pasang otot mata (dua pasang otot rektus dan satu pasang otot oblik) memungkinkan mata untuk bergerak bebas kearah vertikal , horizontal , dan menyilang
·         Alis mata melindungi mata dari keringat ; kelopak mata(palpebrae) atas dan bawah melindungi mata dari kekeringan dan debu.
·         Filsura palpebral , atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah, ukurannya bervariasi  di antara individu dan menentukan penampakan mata.
·         Kantus medial terbentuk dari sambungan (junction) medial kelopak mata atas dan bawah; kantus lateral terbentuk dari sambungan lateral kelopak mata atas dan bawah.
·         Karunkel adalah elevasi kecil pada sambungan medial.bagian in berisi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
·         Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapisi setiap kelopak (konjungtiva palpebral)dan terlipat kembali di atas permukaan anterior bola mata (bulbar,atau okular ,konjungtiva).
·         Lempeng tarsal pada setiap kelopak mata adalah bubungan jaringan ikat yang rapat . kelenjar meibomian ,yang merupakan pembesaran kelenjar sebasea pada lempeng tarsal ,mensekresi barier berminyak untuk mencegah air mata yang berlebihan pada kelopak mata bagian bawah.
·         Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata.
1.    Air mata mengandung garam,mokosa dan lisozim,suatu bakteriosida.cairan ini membasahi permukaan mata dan mempertahankan kelembabannya.
2.    Berkedip menekan kelenjar lakrimal dan menyebabkan produksi air mata.
3.    Air mata keluar melalui pungtum papila lakrimal ,yang menyambung kantong lakrimal.kantong membuka ke dalam duktus nasolakrimal, yang pada gilirannyaakan masuk ke rongga nasal.
  
v               STRUKTUR MATA
·         Lapisan terluar yang keras pada bola mata adalah tunika fibrosa.bagian posterior tunika fibrosa adalah sklera opaque yang berisi jaringan ikat fibrosa putih.
1.    Sklera memberi bentuk bola mata dan menberikan tempat perlekatan untuk otot ekstrinsik.
2.    Kornea adalah perpanjangan anterior yang transparan pada sklera di bagian depan mata.bagian ini mentransmisi cahaya dan mamfokuskan berkas cahaya.
·         Lapisan tengah bola mata disebut tunika vaskular (uvea),dan tersusun dari koroid ,badan siliaris, dan iris dan pupil.
1.    Lapisan koroid adalah bagian yang sangat terpigmenyasi untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya .bagian ini juga tervaskularisasi untuk membarikan nutrisi pada mata, dan elastik sehingga dapat menarik ligamen suspensori.
2.    Badan siliaris , suatu penebalan di bagian anterior lapisan koroid , mengandung pembuluh darah dan otot siliaris.otot melekat pada ligamen suspensorik , tempat perlekatan lensa. Otot ini penting dalam akomodasi penglihatan ,atau kemampuan untuk mengubah fokus dari obyek berjarak dekat d depan mata.
3.    Iris ,perpanjangan sisi anteroid koroid ,merupakan bagian mata yang berwarna bening . bagian ini terdiri dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis,yang berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil.
4.    Pupil, adalah ruang tebuka yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masuk ke interior mata.
·         Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat di belakang pupil.elastisitasnya sangat tinggi , suatu sifat yang akan menurun seiring proses penuaan.
·         Rongga mata.lensa memisah interior mata menjadi dua rongga : rongga anterior dan rongga posterior.
1.    Rongga anterior terbagi menjadi dua ruang.
a)    Ruang anterior terletak di belakang kornea dan didepan iris;
Ruang posterior terletak didepan lensa dan di belakang iris.
b)    Ruang tersebut berisi  aqueous humor , suatu cairan bening yang diproduksi prosesus siliaris untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lensa dan kornea. Aqueous humor mengalir kesaluran schlemm dan masuk ke sirkulasi darah vena
c)    Tekanan intraokular pada aqueous humor penting untuk mempertahankan bentuk bola mata . jika aliran aqueous humor terhambat ,tekanan akan meningkatkan dan mengakibatkan kerusakan penglihatan ,suatu kondisi yang disebut glaukoma.
2.    Rongga Posterior , terletak di antara lensa dan retina dan berisi Vitreus Humor ,semacam  gel  transparan  yang  juga berperan untuk mempertahanlan bentuk bola mata dan mempertahankan posisi retina terhadap kornea.
·         Retina,Lapisan terdalam mata, adalah lapisan yang tipis dan transparan .Lapisan ini terdiri dari lapisan terpigmentasi luar,dan lapisan jaringan saraf dalam.
1.    Lapisan terpigmentasi  luar pada retina melekat  pada lapisan koroid,lapisan ini adalah lapisan sel tunggal epitel kuboidal yang mengandung pigmen melanin dan berfungsi untuk menyerap cahaya berlebih dan mencegah refleksi  internal  berkas cahaya yang melalui bola mata.lapisan ini juga menyimpan vitamin A.
2.    Lapisan jaringan saraf dalam (optikal),yang terletak bersebelahan dengan lapisan terpigmentasi ,adalah struktur kompleks yang terdiri dari berbagai jenis neuron yang tersusun dalam sedikitnya sepuluh lapisan terpisah.
a)    Sel batang dan kerucut adalah reseptor fotosensitif yang terletak berdekatan dengan lapisan terpigmentasi.
1)    Sel  Batang adalah neuron silindris bipolar yang bermodifikasi menjadi dendrit sensitif cahaya.Setiap bola mata berisi sekitar 120 juta sel batang dan terletak terutama pada perifer retina.Sel batang tidak sensitif terhadap warna dan bertanggung jawab untuk penglihatan di malam hari.
2)    Sel  Kerucut berperan sebagai persepsi warna .Sel ini berfungsi pada tingkat intensitas cahaya yang tinggi dan berperan dalam penglihatan siang hari.
b)    Neuron Bipolar,Membentuk lapisan tengah dan menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke sel –sel  ganglion.
c)    Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada regia khusus dalam retina untuk membentuk saraf optik.
d)    Sel Horizontal dan sel amakrin, merupakan sel  lain yang di temukan dalam retina ,sel ini berperan untuk menghubungkan sinaps-sinaps lateral.
e)    Cahaya masuk melalui lapisan ganglion,lapisan bipolar dan badan sel batang serta kerucut untuk menstimulasi prosesus dendrit dan memicu impuls saraf.Kemudian impuls saraf menjalar degnan arah terbalik melalui kedua lapisan sel saraf.
3.    Bintik buta(diskus optik) adalah titik keluar saraf optik.Karena tidak ada fotoreseptor  pada area ini,maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini.
4.    Lutea Makula adalah area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat.
5.    Fovea adalah pelekukan sentral makula lutea yang tidak memiliki sel batang danhanya mengandung sel kerucut. Bagian ini adalah pusat visual mata ; bayangan yang terfokus disini akan diinterpretasi denga jelas dan tajam oleh otak.
6.    Jalur Visual ke otak
a)    Saraf optik terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang keluar dari mata dan bergabung tepat disisi superior kelenjar hipofisis membentuk kiasma optik.
b)    Pada kiasma optik,serabut neuron yang berasal dari separuh bagian temporal (lateral) setiap retin atetap berada disisi yang sama sementara serabut neuron yang berasal dari separuh bagian nasal (medial) setiap retina menyilang ke sisi yang berlawanan.
c)    Setelah kiasma otik,serabut akson membentuk Traktus optik ,yang memanjang untuk bersinapsis dengan neuron dalam nuklei genikulasi lateral talamus.aksonnya menjalar ke korteks lobus oksipital.
d)    Sebagian akson berhubungan dengan kolikuli superior,okulomotorik,dan nuklei praktekum untuk berpartisipasi dalam refleks pupilaris dan siliaris.

v             Karakterisktik Optik Mata
·         Refraksi atau defleksi atau pembelokan
1.    Kornea merupakan alat penyesuaian kasar pada mata.
2.    Lensa merupakan alat penyesuaian halus pada mata
3.    Cairan aquosus dan vitreus bertanggung jawab untuk refraksi minimal
·         Akomodasi
1.    Lensa Konveks (tebal di tengah,tipis di perifer) mengumpulkan berkas sinar;lensa konkaf (tipis di tengah dan tebal di perifer) membiaskan berkas sinar.
2.    Lensa konveks (lebih bundar,fokus objek dekat),lensa konkaf (mendatar,fokus objek berjarak jauh).
3.    Pada emetropia atau akomodasi normal kontraksi otot silindris mengurangi tarikan ligamen suspensorik pada lensa,kemudian menonjol ke luar sehingga semakin konveks atau membulat untuk penglihatan dekat.Relaksasi otot siliaris memperkuat tarikan sehingga semakin memipihkan lensa untuk penglihatan jauh.
4.    Daya akomodasi akan menurun seiring pertambahan usia akibat penurunan elastisitas lensa yang tidak dapat menonjol keluar di sebut presbiopi,diperbaiki dengan lensa bifocal.
5.    Konvergensi bola mata saat mengamati objek yang dekat membantu proses akomodasi,bayangan dalam kedua mata jatuh pada bagian koresponden retina.
6.    Konstriksi pupil juga terjadi secara refleks selama proses akomodasi.
·         Defek Visual
   
1.    Miopia (rabun dekat)
Bola mata yang memiliki daya refraktif tarlalu panjang atau sistem lensa yang terlalu kuat,menyebabkan fokus bayangan jatuh pada titik di depan retina,diperbaiki dengan lensa konkaf.
2.    Hiperopia (rabun jauh)
Bola mata memiliki sistem lensa yang terlalu pendek atau terlalu lemah mengakibatkan bayangan jatuh di belakang retina,sehingga penglihatan buram terhadap objek berjarak dekat,di perbaiki dengan lensa konveks.
3.    Astimagtisme.
Lingkungan Kornea dan lensa tidak seimbang,berkas sinar tidak terrefraksi dengan merata,sehingga bayangan menjadi buram.      

Fisiologi Penglihatan
·         Rodopsin (visual ungu) adalah pigmen yang terkandung dalam sel batang yang memiliki dua sub unit .
1.    Retinal,disebut juga retinen atau retinaldehid,disintesis dari vitamin A.Zat ini ada dalam dua bentuk isomer’sebiah 11-cis-retinal bengkok dan sebuah all-trans retinal lurus.
2.    Opsin atau skotopsin,adalah protein dalam ikatan kimia lemah dengan 11-cis-retinal.
·         Pemutihan Rodopsin dari ungu menjadi merah muda terjadi karena saat cahaya masuk ke retina.Cahaya menyebabkan 11-cis-retinal yang berkaitan dengan opsin berubah bentuk menjadi bentuk all-trans,sehingga bentuk tersebut terlepas dari opsin.
1.    Pemisahan opsin dan retinal memicu potensial saraf dalamsel batang (reseptor),yang menyebabkan stimulasi sel-sel bipolar dan ganglion retina.Stimulasi ini ditransmisi ke otak melalui saraf optik.
2.    Tidak seperti membran sel saraf lainnya saluran Na+ pada membran sel batang akan terbuka jika tidak ada stimulasi (cahaya).Dengan demikian dalam gelap aliran masuk Na+ akan mengakibatkan depolarisasi dan pelepasan transmiter inhibitorik.neuron bipolar dansel ganglion tidak terstimulasi.
3.    Jika sel batang distimulasi oleh cahaya ,pelepasan Ca++ dari dalam sel batang menyebabkan saluran Na+ menutup.Karena konduksi Na+ menurun ,maka bagian dalam sel menjadi semakin negatif,atau hiperpolarisasi.pelepasan transmiter inhibitorik berkurang dan sel-sel bipolar berdepolarisasi.
4.    Potensial aksi terjadi hiperpolarisasi membran bukan akibat depolarisasi membran.
·         Resintesis rodopsin terjadi dalam gelap,yaitu saat semua all-trans retina di ubah kembali menjadi 11-cis-retinal  dan berkaitan dengan opsin .Reaksi ini membutuhkan energi dan enzim.
·         Sel Batang berfungsi dalam intensitas cahaya rendah karenanya reaksi pemutihan hanya membutuhkan sedikit cahaya.
·         Adaptasi terhadap gelap dan terang adalah penyesuaian penglihatan secara otomatis terhadap intensitas cahaya yang memasuki retina saat bergerak dari tempat gelap ke tempat terang atau sebaliknya.
1.    waktu yang di butuhkan untuk adaptasiterhadap kegelapan(kemampuan melihat dalam cahaya redup)sebagian di tentukan dari waktu yang di butuhkan untuk meresintesis dan mengumpulkan cadangan redopsin.
2.    Dalam cahaya terang,semua redopsin yang ada akan terurai dengan cepat dan tersisa sedikit untuk membentuk potensial aksi dalam sel batang ; mata tersebut beradaptasi terang .Waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi  terang  dari cahaya ramang adalah sekitar 20 menit.
3.    Sintesis rodopsin dan iodopsin (pigmen pada sel kerucut)membutuhkan vitamin A, suatu precursor untuk retinal.
4.    Kekurangan asupan vitamin A dapat menyebabkan abnormalitas penglihatan akibat degenerasi sel batang dan kerucut.
a.    Rabun senja,suatu kondisi yang sensitivitasnya terhadap cahaya berkurang,biasanya terjadi pada tahap awal defisiensi Vitamin A.hal ini paling jelas terlihat pada malam hari ketika hanya ada sedikit cahaya untuk penglihatan yang adekuat.
b.    Defisiensi vitamin A berkepanjangan juga mempengaruhi sel kerucut .pengobatan dengan Vitamin A dapat mengembalikan fungsi retinal jika sel batang dan sel kerucut belum rusak.
c.    Vitamin B juga berperan penting untuk mendukung fungsi sempurna retina  dan semua jaringan saraf.
5.    Adaptasi terhadap gelap terang juga melibatkan refleksi pupilaris ,untuk menentukan banyak sedikitnya cahaya yang memasuki bagian interior mata
·         Penglihatan warna
a.    Setiap mata mengandung 6 sampai 7 juta sel kerucut bipolar yang bertanggung jawab untuk kejelasan pandangan dan penglihatan warna .
b.    Sel kerucut mengandung iodopsin,yaitu retinal yang terikat pada opsin yang berbeda dengan opsin yang berbeda dengan opsin dalam sel batang.
c.    Iodopsin ini bisa saja bersifat sensitif biru,sensitive merah atau sensitive hijau,sehingga setiap sel kerucut memeiliki sensitivitas selektif untuk membedakan warna .
d.    Proses dekomposisi pigmen dalam sel batang untuk memebentuk potensial aksi juga terjadi dalam sel kerucut .karena pigmen iodopsin tidak merespon dalam cahaya yang redup,maka sel kerucut hanya dapat berfungsi dalam cahaya yang terang. 



DAFTAR PUSTAKA
1.    Drs.Syaifuddin B.Ac, Anatomi Fisiologi untuk siswa perawat,Ed 2
2.    Dr.Jan Tambayong,2001,Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan,Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta
3.    Evelyn C. Pearce,2009,Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis,PT.Gramedia,Jakarta
4.    Ethel Sloane,2004,Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula,Penerbit Buku Kedokteran ECG,Jakarta.
5.    Jhon Gibson,Ed 2, Fisiologi dan Anatomi modern untuk perawat

No comments:

Post a Comment