PEMBAHASAN
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
Pre-Eklamsia
adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan
setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Mansjoer, dkk,
2000: 197). Pre-Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi edema
dan proteinuria yang timbul karena kehamilan (Wiknjosastro, 1999:282). Pre
Eklamsia adalah peningkatan tekanan darah dengan tekanan diastolik lebih dari
90 mmHg, kadang kala tanpa disertai dengan tanda-tanda khusus lainnya
(Prawirohardjo, 2006 : 209). Pre eklampsi adalah timbulnya hipertensi disertai
proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan (Setiowulan, 2002 : 270).
Pre
eklampsi adalah suatu penyakit yang mempunyai gejala-gejala adanya trias yaitu hipertensi,
edema dan proteinuria yang biasanya terjadi pada tri mester ketiga kehamilan
atau awal masa post partum, keadaan ini dapat terjadi sebelumnya kecuali bila
ada hubungannya dengan molahydatidosa. Sedangkan eklampsia adalah jika telah
disertai gangguan pada susunan saraf pusat yang menimbulkan kejang dan koma.
B. ETIOLOGI
& PATOFISIOLOGI
Penyebab
pasti belum diketahui, teori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai
penyebab pre eklampsi adalah iskemia plasenta atau kurangnya sirkulasi oksigen
ke dalam plasenta. Factor predisposisi untuk terjadinya pre eklampsi adalah :
1. Diabetes
mellitus
2. Gangguan
ginjal kronik
3. Hipertensi
4. Multi gravid
5. Polyhydramnion
6. Molahydatidosa
7. Hydropsfetalis
8. Kehamilan
remaja (adolescence)
9. Primi gravid
tua
10. Kekurangan
gizi atau makanan yang dapat menyebabkan pre eklamsia
Pre eklampsia berhubungan dengan
implantasi abnormal placenta dan invasi dangkal tromboblastik yang mengakibatkan
berkurangnya perfusi placenta. Arteri spiralis maternal (arteri uterine)
gagal mengalami vasodilatasi fisiologis, sehingga aliran darah mengalami
hambatan. Gangguan aliran darah intervilosa berakibat ischemia dan hipoksia.
Tanda dan gejala muncul selama kehamilan trimester kedua.
Pada pre eklampsi terdapat penurunan
plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan hematokrit, dimana perubahan
pokok pada pre eklampsi yaitu mengalami spasme pembuluh darah perlu adanya
kompensasi hipertensi (suatu usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer
agar oksigenasi jaringan tercukupi).
Dengan adanya spasme pembuluh darah
menyebabkan perubahan-perubahan ke organ antara lain :
1. Otak
resistensi pembuluh darah ke otak
meningkat akan terjadi edema yang menyebabkan kelainan serebral bisa
menimbulkan pusing dan kelainan visus pada mata.
2. Ginjal
Terjadi spasme arteriole glomerulus
yang menyebabkan aliran darah ke ginjal berkutang maka terjadi filtrasi
glomerulus negatif, dimana filtrasi natrium lewat glomerulus mengalami
penurunan sampai dengan 50 % dari normal yang mengakibatkan retensi garam dan air,
sehingga terjadi oliguri dan edema
3. URI
Dimana aliran darah plasenta menurun
yan gmenyebabkan gangguan plasenta maka akan terjadi IUGR, oksigenisasi
berkurang sehingga akan terjadi gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, serta
kematian janin dalam kandungan.
4. Rahim
Tonus otot rahim peka rangsang
terjadi peningkatan yang akan menyebabkan partus premature
5. Paru-paru
Dekompensasi cordis yang akan
menyebabkan edema paru dsehingga oksigenasi terganggu dan cyanosis akan terjadi
gangguan pola nafas. Juga mengalami aspirasi paru/abses paru yang bisa
menyebabkan kematian.
6. Hepar
Penurunan perfusi ke hati dapat
mengakibatkan edema hati dan perdarahan subskapular sehingga sering menyebabkan
nyeri episgastrium, serta ikterus.
C. PATOLOGI
Perubahan
pokok yang didapat pada pre eklamsia adalah spasmus pembuluh darah disertai
dengan retensi garam dan air. Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan
oleh penimbunan cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial belum diketahui
penyebabnya. Telah diketahui bahwa pada pre eklamsi dijumpai kadar aldosteron
yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi dari pada kehamilan yang
normal. Aldosteron penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur
retensi air dan natrium. Pada pre eklamsia permeabilitas pembuluh darah meningkat.
Menurunnya aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi plasenta.
Pada hipertensi yang agak lama pertumbuhan janin terganggu, pada hipertensi
yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin sampai kematiannya karena kekurangan
oksigen.
Fungsi
ginjal pada pre eklamsi agak menurun bila dilihat dari uric acid. Filtrasi
glomerolus dapat turun sampai 50% dari normal, sehingga dapat menyebabkan
dieresis turun. Pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguri dan anuri. Pada pre
eklamsi tampak adanya edema retina, spasmus setempat atau menyeluruh pada satu
atau beberapa arteri, jarang terlihat adanya perdarahan atau eksudat. Kematian
pada wanita pre eklamsi biasa disebabkan edema paru. Ini disebabkan karena
adanya dekompensasi kordis, bisa terjadi pula karena aspirasi pneumonia, kadang
ditemukan abses.
D. GAMBARAN
KLINIS
Tanda-tanda
objektif pre eklamsia adalah sebagai berikut :
1. Hipertensi
2. Edema
3. Proteinuria
4. Gejala
subjektif yang ditemukan antara lain :
5. Sakit kepala
yangkeras karena vasopasmus atau edema otak
6. Sakit ulu
hati karena regangan selaput hati oleh hemoragik atau edema atau perubahan pada
lambung.
7. Gangguan
penglihatan yang disebabkan oleh vasopasmus, edema atau ablasio retina.
E. KLASIFIKASI PRE
EKLAMSIA
1. pre eklamsia ringan.
a. kenaikan
tekanan darah sistolik 30 mm Hg atau lebih tekanan diastolic 15 mm Hg
b.
pertambahan berat badan lebih dari 1,4 kg dalam seminggu trimester kedua, lebih
0,5 dalam trimester ketiga atau penambahan yang terjadi 2 kg perminggu dalam
beberapa waktu.
c. proteinuria
1 mg dalam 24 jam atau lebih dari 1 gr/L
d. edema
tergantung pada kedua kelopak mata, wajah, jari-jari, tidak ada pergerakan kaki
e. output
berlawanan dengan intake output kurang dari 400 cc/24 jam
f. adanya
sakit kepala
g.
iritabilitas ringan
h. kreatinin
serum normal
i. elevasi
SGOT minimal sedangkan efek pada janin perfusi plasental
j. plasenta
tua pada premature
2. pre eklamsia berat
a. tekanan
darah meningkat menjadi 160/110 mm Hg atau lebih pada 2-6 jam dengan ibu hamil
dalam bedrest.
b. Kenaikan
berat badan terjadi 2 kg minggu pada beberapa minggu
c.
proteinuria 5-10 gr/L dalam24 jam
d. edema
-2terjadi secara menyeluruh pada kelopak mata, wajah, jari-jari
e.
hiperfleksia -3 atau lebih
f. sakit
kepala yang berat
g. pandangan
kabur
h. photo
pobia
i. spasmus
arteri retina
j. output
kurang dari 100 cc/24 jam
k.
iritabilitas berat
l.
trombositopenia ada tanda-tanda peningkatan SGOT
m. perfusi
plasental : fungsi menurun ,denyut
jantung janin kecil dan lambat
n. plasenta
tua pada premature
o. pada
pengeluaran plasenta ternyata tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, plasenta
lebih kecil dari ukuran normal.
F. PROGNOSA
Prognosa
tergantung dari tingkat penyakit ini, pre eklamsi jarang menyebabkan kematian
ini. Dinegara maju kematian karena pre eklamsi kurang kebih 0,5 %. Akan tetapi
apabia terjadi eklamsia prognosa menjadi kurang baik, kematian pada eklamsia
adalah 5 %
G. PENCEGAHAN
1.
pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini
pre eklamsia dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan semestinya.
2.
penerangan tentang manfaat istirahat dandiet berguna dalam pencegahan diet
tinggi protein, rendah lemak, karbohidrat dan penambahan berat badan yang
berlebih perlu diperhatikan
3. mengenal
secara dini tanda pre eklamsia dan merawatnya.
H. PENATALAKSANAAN
1. tujuan penanganan
adalah :
a. mencegah
terjadinya pre eklamsia berat dan eklamsia
b.
melahirkan janin hidup
c.
melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya.
d. mencegah
hipertensi menetap
2. dasar pengobatan
pada pre eklamsia adalah :
a. istirahat
b. diet
c. sedatif
d. obat-obat
anti hipertensi
e. induksi
persalinan
3. penatalaksanaan pada
pre eklamsia ringan adalah :
a. istirahat
ditempat tidur
b. In
c. diet
tinggi protein
d. lakukan
monitor keadaan janin
e. timbang
berat badan
f. pemberian
penobarbitol 3x30 mg sehari
4. penatalaksanaan pada
pre eklamsia dalam ruang isolasi
a. istirahat
mutlak tempatkan dalam ruang isolasi
b. diet
tiggi protein dan rendah garam
c. berikan
suntikan sulfas magnesium 8 m, 8gr
intramuscular, 4 gr bokong kanan dan 4
gr bokong kiri.
d. infuse
dextrose 5 % dan RI
e. obat anti
hipertensi
f. diuretika
tidak diberikan, kecuali terdapat edema umum, edema paru dan kegagalam jantung
kongestif
g. induksi
partus tanpa atau dengan amniostomi
h. kala II
harus dipersingkat dengan ekstra vakum
atau foreef
i. jangan
beri metergin kecuali jika ada perdarahan
j. bila ada
indikasi lakukan section caesaria
5. penanganan pada
eklamsia adalah :
a. lindungi
pasien dari injuri
b. hentikan
kejang dengan obat-obatan, misalnya magnesium sulfate, valium dan amobarbitol
sodium.
c.
memperbaiki diuresis dengan memberikan infus glucose 5 % sampai 10 %
d.
mengusahakan supaya oksigen cukup dengan mempertahankan jalan napas
Asuhan
keperawatan
Ø Pengkajian
a. Hal-hal
perlu dikaji pada ibu hamil dengan pre eklamsi adalah
·
Riwayat kesehatan
·
Apakah primi gravid
·
Lebih banyak terjadi pada usia kurang dari 20
tahun dan lebih dari 35 tahun
·
Adakah penyakit hipertensi dalam keluarga
·
Berat badan, kegemukan atau kurang gizi
·
Adakah riwayat penyakit gagal ginjal kronik
·
Adakah kelurga yang menderita hipertensi dalam
kehamilan
·
Adakah sakit kepala atau vertigo
·
Adakah gangguan penglihatan seperti penglihatan
kabur
·
Adakah sakit pada ulu hati, mual dan muntah
b. Riwayat
obstetric
·
Pernahkah melahirkan kembar
·
Riwayat yang lalu dari penyebab hipertensi pada
kehamilan
·
Hydramnion
·
Molahydatidosa
c. Pemeriksaan
fisik
·
Tekanan darah, nadi dan pernapasan
·
Tekanan darah 140/90 mm Hg atau selisih tekanan
sistolik 30 mm Hg dan tekanan diastolic 15 mm Hg
·
Terdapat edema
·
Adanya edema minimal ditemukan pada sekitar
tibia
·
Edema pada extremitas bawah
·
Edema pada tangan, muka, dinding abdomen dan
daerah saecrum
·
Adanya peningkatan berat badan yang tiba-tiba
·
Kulit lembab warna kepucatan
·
Irama nadi tidak teratur
·
Eliminasi buang air kecil adanya proteinuria,
penurunan output ginjal, adanya oliguria yaitu pengeluaran urine kurang dari 30
ml/hari
·
Apakah penglihatan kabur, sakit kepala, nyeri
ulu hati
·
Berikan hipereflesia
d. Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan
penunjang antara lain : pada pre eklamsia ringan adalah urin lengkap, sedangkan
pada pre eklamsia berat atau eklamsia adalah hemoglobin. Hematokrit, urin
lengkap, asam urat darah , trombosit, fungsi hat dan fungsi ginjal.
Data
yang diperoleh dari pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut :
·
Proteinuria
1
+ : 30
mg/dl
2
+ : 100
mg/dl
3
+ : 300
mg/dl
4
+ : 2000
mg/dl
·
Serum protein total dan albumin menurun
·
Hematokrit meningkat
·
Asam urat meningkat
·
Blood urea nitrogen (BUN) meningkat
·
Creatinin meningkat
·
Serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT)
dan lactic dehidrogenase meningkat
·
Bilirubin meningkat
·
Waktu pembekuan darah menurun
Ø Diagnosa
keperawatan
Diagnosa
keperawatan dapat dirumuskan berdasarkan anallisa data yang diperoleh melalui
pengkajian.
Beberapa
diagnose keperawatan yang dapat terjadi pada pasien pr eklamsia atau eklamsi
antara lain :
a. Potensial
bahaya fisik bagi ibu sehubungan dengan disfungsi organ akibat vasospasmus dan
peningkatan tekanan darah
b. Potensial
bahaya bagi janin sehubungan dengan merunnya perfusi plasental
c. Kurangnya
pengetahuan tentang pre eklamsia dan resikonya bagi ibu
d. Kurangnya
pengetahuan tentang dat yang ditentukan
e. Volume
cairan lebih dari normal. Edema sehubungan dengan retensi garam dan air
f. Perubahan
nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh sehubungan dengan factor kontribusi
yang berkurang akibat diet rendah protein dan kalori
g. Menurunnya
perfusi jaringan tubuh sehubungan dengan adanya vasospasme menyeluruh
h. Cemas
terhadap kelangsungan janin yang dikandung sehubungan dengan efek dan dampak
dari penyakitnya
i.
Intoleransi terhadap aktivitas sehubungan
dengan dampak dari penyakitnya
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO.
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
RENCANA
TINDAKAN
|
1.
|
Potensial bahaya
fisik bagi ibu sehubungan dengna disfungsi organ akibat peningakatan tekanan
darah
|
Mengenal tanda-tanda
awal penyebab peningkatan tekanan darah
|
- Monitor tekanan darah
- menjamin agar
posisi pasien tetap untuk beberapa saat pada waktu tekanan darah diukur
- lakukan pemeriksaan
terhadap respon yang beresiko pada primi gravida pada kehamilan 28 sampai 32
pekan
- monitor adanya
proteinuria
- monitor adanya
edema patologik, khususnya pada tangan dan muka yang ditemukan pada
pemeriksaan fisik
|
2.
|
Potensial bahaya
fisik bagi janin sehubungan dengan merunnya perfusi plasental
|
Mengenal perubahan
kondisi pasien
|
- kaji tundus uteri yang berhubungan dengan
haid terakhir ibu dan data tafsiran persalinan. Kaji aktivitas janin
- bantu dengan
pemeriksaan ultrasonografi
- lakukan pemeriksaan
serial pada plasma ibu atau urina esteriol dan human plasental lactogen
|
3.
|
Kurangnya pengetahuan
ibu sehubungan dengan pre eklamsia dan resikonya bagi ibu
|
Ibu mengerti tentang
proses penyakitnya dan cara pencegahannya
|
- kaji pengetahuan ibu tentang proses
penyakitnya
- beri informasi yang
dibutuhkan meliputi : patofisiologi, pengertian, akibatnya bagi ibu dan janin
serta rasionalnya dari tindakan.
- beri informasi
tentang tanda dan gejala dari pre eklamsia
- beri informasi
tentang status kesehatan ibu, hasil pemeriksaan dan kondisi janin.
- ajarkan pada pasien
tentang cara memonitor perkembangan
|
4.
|
Kurangnya pengetahuan
tentang diit yang telah ditentukan
|
Pasien menerima dan
belajar mengikuti diit yang sebenarnya
|
- beri penjelasan
tentang diit yang dijalaninya
- beri konseling
tentang nutrisi
|
5.
|
Volume cairan lebih
dari normal : edema sehubungan dengan retensi garam dan air
|
Pasien akan
mendiskusikan adanya edema dan mau melaksanakan rencana pengobatan secara
rutin
|
- timbang berat badan setiap hari dan kaji
adanya edema
- anjurkan pasien
untuk istirahat
- ukur tekanan darah
tiap 1-4 hari dengan posisi lengan sama
- pertahankan
pemberian garam yang normal (4-6 g/24 jam)
|
6.
|
Perubahan nutrisi
kurang dari yang dibutuhkan tubuh sehubungan dengan faktor konstribusi yang
berkurang akibat diit rendah protein dan kalori
|
Pasien mengerti
tentang diitnya dan pertambahan berat badan
|
- kaji tentang status nutrisi, keadaan
rambut, kuku serta berat badan dan tinggi fundus uteri pada kehamilan
- beri penjelasan
tentang pertambahan berat badan yang normal pada kehamilan
- beri informasi
secara lisan maupun tulisan tentang fungsi protein dan hubungannya dengan pre
eklamsia
- beri informasi
tentang efek dari istirahat
|
7.
|
Menurunnya perfusi
jaringan tubuh sehubungan dengan adanya vasospasmus menyeluruh
|
Oksigenisasi kejaringan
adekuat dan dapat dipertahankan
|
- anjurkan pasien untuk melakukan posisi
miring kekiri saat istirahat
- lakukan pengawasan
pada janin pasa saat dilakukan tes
- monitor tanda-tanda
vital pasien
- monitor tentang
intake dan output pasien
- beri pengobatan
untuk menurunkan tekanan darah
- monitor status
neurologik pasien
- monitor pemberian
cairan intravena untuk mencegah aliran cairan yang cepat
|
8.
|
Cemas terhadap
kelangsungan janin yang dikandung sehubungan dengan efek dan dampak dari penyakitnya
|
Kecemasan pada pasien
dan keluarga dapat berkurang
|
- kaji tentang emosi, ketakutan dan kecemasan
pasien
- beri support mental
dan sertakan keluarga
|
9.
|
Intoleransi terhadap
aktivitas sehubungan dengan dampak dari penyakitnya
|
|
- beri informasi tentang pentingnya istirahat
- anjurkan pada
pasien untuk istirahat
- kaji keluarga
sebagai support sistem
|
EVALUASI
·
Ibu mampu menjelaskan tentang
preeclampsia-eklampsia, implikasi terhadap kehamilannya, penatalaksanaan
pengobatan, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
·
Ibu tidak mengalami konvulsi eklamptik.
·
Ibu dan pemberi asuhan dapat melacak lebih awal
bila ada peningkatan keparahan penyakit, atau komplikasi dini yang mungkin
terjadi, sehingga tindakan pengobatan yang tepat dapat dilakukan.
·
Ibu melahirkan bayi yang sehat.
·
Kesejahteraan ibu dan bayi
PENUTUP
Ø KESIMPULAN
& SARAN
Pre eklampsia dimulai pada kehamilan minggu
ke-20, sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan pengeluaran
protein melalui urin, juga mempengaruhi otak, placenta dan hati (liver). Pada janin, pre eklampsia bisa menyebabkan berat badan lahir
rendah, keguguran, dan lahir prematur. Berdasarkan penelitian, pre eclampsia menjadi penyebab terbesar nomer 2 pada kasus keguguran atau
kematian janin. Gejala-gejala yang ditimbulkan berupa sering pusing,
penglihatan yang kabur dan sensitif terhadap sinar, juga proteinuria (protein
pada urin) pada pemerikaan laboratorium
Sejauh ini tidak ada penanganan khusus untuk pre eklampsia, satu-satunya jalan adalah menjaga
kehamilan tetap sehat sehingga janin bisa lahir dengan selamat. Maka itu,
dianjurkan untuk calon ibu merencanakan kehamilannya. Selalu periksa tekanan
darah, sehingga selalu tetap normal dan tetap terkontrol, jauhi narkoba,
alkohol, dan rokok. Jika terpaksa harus mengkonsumsi obat, selalu konsultasikan
dengan dokter kandungan.
Ø DAFTAR
PUSTAKA
4.
kelompok kerja keperawatan
(perawat Obstetri dan Ginekologi). Standar
asuhan keperawatan obstetri dan ginekologi : Bitung
7.
Patricia
W.Ladewig,Marcial.London,SallyB.Olds,edisi 5,cetakan I 2006 buku saku Asuhan Ibu & Bayi Baru Lahir
EGC Medical Publisher
8.
NANDA,Nursing Diauperbidanhapsgnosis
and Classification,Philadelphia:lippincot
9.
Bagian Obstetri &
Ginekologi FK.Unpad,1993.Obstetri Fisiologi.Elemen Bandung
Carpenito,Lynda
Juall, 2001.buku saku diagnose keperawatan.edisi 8.EGC.Jakarta
No comments:
Post a Comment